Mata Pelangi (4) berbinar-binar dan tak sabar ingin membuka parsel berisi cokelat, susu, dan makanan anak‑anak yang diberikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangka, Yusmiati Mulkan, Sabtu (21/8/2021) pagi.
Pelangi juga terdengar mengajak kakaknya Wulandari (11) masuk ke dalam rumah mereka untuk membuka ponsel baru pemberian Bupati Bangka Mulkan dan rombongan. "Kakak Wulan, yuk kita coba buka HP-nya, Pelangi mau nonton di HP baru," kata Pelangi.
"Terima kasih, Pak Bupati dan bapak yang kasih handphone. Wulan janji akan belajar lebih giat," kata Wulan, sapaan akrab Wulandari, yang bercita-cita menjadi dokter.
Wulan merupakan siswi kelas 5 sekolah dasar negeri di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Wulan tak seberuntung anak‑anak lain seusianya. Dia harus membantu ekonomi keluarga dengan menjadi pemulung.
Hampir setiap hari, Wulan sambil membonceng adik perempuannya, Pelangi, menggunakan sepeda menyusuri Jalan Jenderal Sudirman Sungailiat hingga ke arah kompleks perkantoran Pemkab Bangka.
Ia mencari dan mengumpulkan barang‑barang bekas, seperti botol air mineral, buku, dan barang bekas lainnya dari rumah ke rumah warga ataupun dari tempat sampah ke tempat sampah lainnya yang ditemui di sepanjang jalan.
Kendati demikian, Wulan tak lupa untuk menuntut ilmu demi masa depannya
Ia tetap rajin belajar walaupun saat ini sekolahnya menerapkan pembelajaran daring karena pembelajaran tatap muka dihentikan sementara akibat tingginya kasus Covid‑19 di Kabupaten Bangka.
Namun, dalam pembelajaran daring, Wulan terkendala ponselnya yang sering eror. Ponsel itu merupakan ponsel bekas yang dibeli seharga Rp200.000.
Selain itu, Wulan juga harus rela menyisihkan sedikit uang hasil memulung untuk dibelikan paket internet agar bisa tetap belajar atau mengikuti pembelajaran daring.
Bupati Bangka Mulkan dan istri dan pemilik counter HP saat memberikan bantuan kepada Wulandari bocah viral pemulung bersama adiknya dikontrakkan Sabtu (21/8/2021. (Bangkapos.com/Deddy Marjaya)
Bantuan Mengalir
Bupati Bangka Mulkan didampingi sang istri, Yusmiati, dan rombongan Sabtu (21/8/2021) menyambangi rumah kontrakan yang ditinggali Wulan dan keluarganya.
Kunjungan ke rumah di Kampung Batu, Kelurahan Sri Menanti, Kecamatan Sungailiat tersebut sebagai respons positif untuk meringankan beban Sugeng, ayah Wulan dan Pelangi.
Dalam kesempatan itu, Mulkan yang menggandeng Mobile Home memberikan sebuah ponsel baru kepada Wulan untuk sarana belajar daring. Tidak hanya itu, Mulkan dan rombongan juga memberikan bantuan berupa beberapa karung beras, telur ayam, lauk-pauk lainnya, parsel makanan anak‑anak, kasur gulung, dan lainnya.
Ada pula titipan bantuan uang dari Kapolda Kepulauan Bangka Belitung untuk Sugeng dan kedua anaknya. Selain itu, beberapa warga juga memberikan bantuan uang dan paket sembako.
Mulkan berterima kasih kepada Bangka Pos yang sudah mengangkat kisah hidup Wulan.
"Kadang kita juga tidak semuanya tahu bagaimana kondisi masyarakat kita, jadi memang butuh peran media juga. Yang terpenting bagaimana kita bisa bersama‑sama ikut membantu masyarakat yang sedang kesulitan," katanya
Mulkan juga meminta agar Sugeng jangan sampai terlalu membebankan anak‑anaknya dalam membantu mencari nafkah. "Mereka ini masih anak‑anak, masih dalam masa sekolah sehingga tidak boleh terlalu diforsir untuk bekerja," ucapnya.
"Hari ini (kemarin), kita datang untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup dan juga memberikan handphone baru agar Wulandari bisa belajar daring dan tetap harus sekolah," ungkap Mulkan
Sementera itu, Yusmiati Mulkan mengatakan dirinya merasa miris ada anak-anak yang berada di jalanan untuk mencari nafkah. Dia berharap hal tersebut tidak terjadi lagi, khususnya di Kabupaten Bangka.
"Seorang anak kecil yang membantu orang tuanya mencari nafkah dengan bersepeda sambil mengasuh adiknya, sedih melihatnya," kata Yusmiati.
Hendro, pemilik Mobile Home yang turut datang memberikan bantuan berupa ponsel kepada Wulan, mengkui pihaknya tergerak memberikan bantuan untuk Wulan dan keluarga setelah membaca berita mengenai Wulan di Bangkapos.com yang harus memulung demi membeli kuota internet buat belajar.