Kisah Sedih dari Solo : Ario Dulu Hidup Cukup, Kini Pandemi Bertahan Hidup Cari Nasi Bungkus Gratis

Header Menu

Kisah Sedih dari Solo : Ario Dulu Hidup Cukup, Kini Pandemi Bertahan Hidup Cari Nasi Bungkus Gratis

Selasa, 24 Agustus 2021


 

Pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.

Hidup pun bisa berubah 180 derajat.

Dari yang awalnya tidur di kasur nan empuk, makan teratur, dalam sekejap bisa tidur menggelandang.

Nasib seorang sopir travel bernama Ario (51) warga Kabupaten Semarang, menjadi potret nyata.

Sejak pandemi menghantam, bisnis travel mandek, kini Ario harus hidup menggelandang.

Ia tidur berpindah-pindah tempat di Solo. 

Dia tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan, sehingga hanya bisa pasrah tidur di emperan. 

Ario harus kehilangan pekerjaan akibat terpuruknya pariwisata di Indonesia.

Ia hidup sebatang kara karena sudah bercerai dengan istrinya dan tidak memiliki anak.

Ia tidak memiliki kakak maupun adik, ia anak tunggal yang harus berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. 

Bahkan alamat di KTP nya saja hanya formalitas karena rumahnya sudah dijual.

Untuk tidur dan beristirahat, ia menumpang di warung-warung tutup di Pasar Klewer, Pasar Gedhe.

Dia sempat hidup berkecukupan sebagai sopir tour & travel di salah satu agen di Yogyakarta. 

Namun, kini dia harus menerima kenyataan kehilangan pekerjaan semenjak pandemi Covid-19 melanda.

Hidup Ario semenjak itu tak jelas arahnya, hanya bergantung menjadi sopir pengganti di pasar-pasar di Solo.

Hingga suatu ketika, ia tidak punya uang untuk sekedar membeli nasi kucing seharga Rp 2 Ribu. 

Akhirnya, dia memberanikan diri untuk meminta kepada seorang siswa SMA Warga Solo yang sedang bermain basket.


Ternyata, siswa tersebut membantunya untuk mencarikan pekerjaan di media sosial.


Berkat postingan siswa SMA tersebut, Ario memang kebanjiran tawaran pekerjaan, namun menurut pengakuannya, pekerjaan tersebut tidak bisa diambil lantaran syaratnya kebanyakan harus mempunya SIM B1 sedangkan ia hanya punya SIM A.


"Memang sudah banyak yang WA, tapi rata-rata punya syarat yang saya belum bisa penuhi," kata Ario saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (24/8/2021).


Ario berharap segera mendapat pekerjaan yang sesuai kapasitas yang ia miliki karena hanya sekedar untuk makan ia pun sudah tak sanggup.


Ario bercerita untuk makan dari Hari Senin sampai Minggu, ia mengunjungi tempat-tempat yang memberikan makan grati


"Saya Senin dan Kamis puasa, Hari selasa saya ke Sriwedari di sana ada yang bagi nasi setiap pagi, kadang minta dua untuk dimakan di malam hari," ungkap Ario.


"Kemudian Rabu ke depan Kejaksaan Surakarta ada yang bagi nasi di siang hari, Jumat banyak sekali yang mengadakan Jumat Berkah, Sabtu dan Minggu di Gereja Solo," sambung Ario.


"Kemudian Rabu ke depan Kejaksaan Surakarta ada yang bagi nasi di siang hari, Jumat banyak sekali yang mengadakan Jumat Berkah, Sabtu dan Minggu di Gereja Solo," sambung Ario.

Selain itu, Ario juga juga berharap kepada Wali Kota Solo untuk memberikannya vaksin.

Menurutnya pekerjaan menjadi sopir membutuhkan surat vaksin untuk antar kota antar provinsi.

Ia sudah berusaha mencari vaksin di Solo tapi belum membuahkan hasil.

"saya titip pesan untuk Wali Kota Solo, agar orang seperti saya juga disediakan vaksin," kata Ario. (*)